PERKEMBANGAN INTELEKTUAL PADA MASA REMAJA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA NPM
MEDUK SINAMO 10110270
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
HKBP NOMENSEN
SIANTAR
. KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa maka penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Perkembangan masa intlektual
Pada Remaja”
Penulisan makalah adalah
merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah “Pengantar Pendidikan”
Dalam Penulisan makalah ini
penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak
yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini yaitu
- Bapak Janwar Tambunan Selaku Dosen Pembimbing
- Dan Juga kepada rekan-rekan yang telah ikut berpartisipasi dalam penulisan makalah ini.
Semoga
makalah ini bermanfaat untuk memberikan
kontribusi kepada mahasiswa/mahasiswi khususnya jurusan
Bahasa Indonesia untuk bekal melakukan muamalah.
Dan tentunya makalah ini masih sangat
jauh dari sempurna. Untuk itu kepada dosen
pembimbing kami minta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa
yang akan datang.
1
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kehidupan pasti mengalami perubahan fisik emosional
yang mungkin tidak kita
sadari secara langsung yaitu, dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa,
masa usia lanjut; dengan banyak
tahapan yang mungkin pasti dilalui, dari segi jasmani maupun rohani banyak perubahan yang
mungkin tidak kita sadari betapa banyak masa- masa yang harus kita lalui, beberapa masa tersulit yang
harus kita jalankan yaitu masaremaja, yang biasanya dimulai dari usia belasan tahun dan diakhiri dengan perubahan masa dewasa
emosional yang timbul dari perubahan fisik yang cepat dan luas yang
terjadi sewaktu pubertas.
Hal
itu dipandang sebagai perkembangan proses psiko-sosial yang terjadi seumur
hidup Variasi kondisi kejiwaan, suatu saat mungkin ia terlihat
pendiam, cemberut, dan mengasingkan diri tetapi pada saat
yang lain ia terlihat sebaliknya-periang berseri-seri dan
yakin. Perilaku yang sukar ditebak dan berubah-ubah ini bukanlah abnormal. Itu
hanya perlu diprihatinkan bila ia terjerumus dalam kesulitan,
kesulitan di sekolah atau kesulitan dengan
teman-temannya.
Masa Dewasa biasanya dimulai dari usia 18 atau 19 tahun
hingga kurang lebih 40 tahun, mungkin bisa dibilang masa yang paling panjang dalam
perjalanannya dan dimasa dewasa inipun masa yang paling
sulit karena dimasa dewasa
mungkin kita harus berinteraksi
dengan masyarakat umum atau usia dewasa lainnya.masa awal seseorang
dalam menyesuaikan diri
terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Pada masa ini, seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya
memerankan peran ganda seperti peran sebagai suami/isteri
dan peran dalam dunia kerja (berkarir); Secara alamiah
setiap manusia akan menjadi tua atau mengalami proses penuaan. Banyak orang merasa takut
memasuki masa lanjut usia, karena mereka sering mempunyai kesan negatif atas orang yang lanjut usia.
2
Menurut mereka lansia
itu adalah: tidak berguna, lemah, tidak punya semangat hidup, penyakitan, pelupa, pikun, tidak diperhatikan oleh keluarga dan
masyarakat, menjadi beban orang lain, dan sebagainya.
Proses ini tidak dapat dihindari, proses penuaan tidak dapat
dilihat atau diukur hanya dari umur kronologis. Memang pada masa lansia orang
mengalami berbagai perubahan, secara fisik maupun mental. Tapi
perubahan-perubahan ini dapat diantisipasi sehingga tidak
datang lebih dini. Proses penuaan pada setiap orangberbeda-beda,
tergantung pada sikap dan kemauan seseorang dalam mengendalikan atau menerima proses penuaan itu.
Ada
beberapa negara menetapkan usia kronologis yang berbeda bagi orang lansia.
Di Indonesia, seseorang dianggap lanjut usia, ketika ia pensiun
dari pekerjaannya pada usia 55 tahun. Namun, di Amerika
Serikat, seseorang dikategorikan sebagai lansia pada usia
77 tahun, yang didahului masa pra lansia yaitu usia 69-76 tahun. Bagi orang
Jepang kesuksesan justru dimulai pada usia 60 tahun. Dan
banyak wanita Jepang yang masih bekerja pada usia 60
tahun ke atas. Sedangkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menetapkan usia 60 tahun sebagai titik awal seseorang memasuki masa
lansia. Karena itu tidak ada tolok ukur yang jelas kapan
seseorang memasuki masa lansia, Faktor ini merupakan
faktor bawaan (keturunan), dan setiap orang memiliki faktor genetika yang
berbeda-beda.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak
dengan masa dewasa. Istilah
ini menunjukkan masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan;
biasanya mulai dari usia 14 tahun
pada pria dan usia 12 tahun pada wanita. Transisi ke masa dewasa memang bervariasi, namun
secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua
mereka.
Perkembangan Fisik
Masa Remaja
Perubahan dramatis dalam bentuk dan ciri-ciri fisik
berhubungan erat dengan mulainya pubertas. Aktivitas kelenjar pituitari pada saat ini
berakibat dalam sekresi hormon yang meningkat, dengan
efek fisiologis yang tersebar luas. Hormon pertumbuhan memproduksi
dorongan pertumbuhan yang cepat, yang membawa tubuh mendekati tinggi dan berat dewasanya dalam waktu dua tahun. Dorongan pertumbuhan itu
terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, juga
menandakan bahwa wanita lebih dulu matang secaraseksual
daripada pria.
Perkembangan intelektual Masa Remaja
Tidak ada perubahan dramatis dalam fungsi intelektual
selama masa remaja. Kemampuan
untuk mengerti masalah-masalah kompleks berkembang secara bertahap. Masa remaja adalah awal dari tahap pikiran formal operasional, yang
mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan
logika pengurangan atau deduksi. Tahap ini terjadi di
semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman mereka. Namun, bukti riset tidak mendukung hipotesis itu yang menunjukkan bahwa
kemampuan remajauntuk menyelesaikan masalah kompleks
adalah fungsi dari proses belajar dan pendidikan yang
terkumpul.
Perkembangan emosional Masa Remaja
Masa
remaja adalah masa stres emosional yang timbul dari perubahan fisik yang
cepat dan luas yang terjadi sewaktu pubertas. Hal itu dipandang
sebagai perkembangan proses psiko-sosial yang terjadi
seumur hidup. Tugas psiko-sosial remaja adalah untuk tumbuh
dari orang yang tergantung menjadi orang yang tidak tergantung, yang identitasnya memungkinkan mereka berhubungan dengan yang lainnya dalam
gaya dewasa. Kehadiran problem emosional tersebut bervariasi pada setiap
remaja. Masalah remaja adalah masa tranisisi dari
kanak-kanak ke dewasa. Masa ini hampir selalu merupakan
masa-masa sulit bagi remaja maupun orang tuanya. Ada sejumlah alasan untuk
ini:
1. Remaja mulai menyampaikan kebebasanya dan haknya untuk mengemukakan
pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini bisa menciptakan
ketegangan dan perselisihan, dan bisa menjauhkan ia dari
keluarganya.
2. Ia lebih mudah
dipengaruhi teman-temannya dari pada ketika masih lebih muda. Ini berarti pengaruh orang tua pun melemah. Anak remaja berperilaku dan
mempunyai kesenangan yang berbeda bahkan bertentangan
dengan perilaku dan kesenangan keluarga. Contoh-contoh
yang umum adalah mode pakaian, potongan rambut atau musik,
yang semuanya harus mutakhir.
3. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhannya
maupun seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul
bisa menakutkan, membingungkan dan menjadi sumber
perasaan salah dan frustasi.
4. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri
dan ini bersama-sama dengan emosinya
yang biasanya meningkat,
mengakibatkan ia sukar menerima nasihat orang tua.
Ada sejumlah kesulitan
yang sering dialami kaum remaja yang betapapun menjemukan bagi mereka dan orang tua mereka, merupakan bagian yang normal dari
perkembangan ini.
Beberapa kesulitan atau bahaya yang
mungkin dialami kaum remaja, antara lain :
1. Variasi kondisi kejiwaan, suatu saat mungkin ia terlihat pendiam,
cemberut, dan mengasingkan diri tetapi pada saat yang
lain ia terlihat sebaliknya-periang berseri- seri dan
yakin. Perilaku yang sukar ditebak dan berubah-ubah ini bukanlah
abnormal. Itu hanya perlu diprihatinkan
bila ia terjerumus dalam kesulitan,
kesulitan di sekolah atau kesulitan
dengan teman-temannya.
2. Rasa ingin tahu seksual dan coba-coba, hal ini
normal dan sehat. Rasa ingin tahu seksual dan bangkitnya
birahi adalah normal dan sehat. Ingat, bahwa perilaku tertarik
pada seks sendiri juga merupakan ciri yang normal pada perkembangan masa remaja. Rasa ingin tahu seksual dan birahi jelas menimbulkan
bentuk-bentuk perilaku seksual.
3. Membolos
4. Perilaku anti sosial, seperti suka mengganggu, berbohong, kejam dan
agresif. Sebabnya mungkin bermacam-macam dan banyak
tergantung pada budayanya. Akan tetapi, penyebab yang
mendasar adalah pengaruh buruk teman, dan kedisiplinan
yang salah dari orang tua terutama bila terlalu keras atau terlalu lunak-dan sering tidak ada sama sekali
5. Penyalahgunaan obat bius
6. Psikosis, bentuk psikosis yang paling
dikenal orang adalah skizofrenia.
B. Pengertian Masa Dewasa.
Setelah
mengalami masa kanak-kanak dan remaja yang panjang, seorang individu akan mengalami masa dimana ia telah menyelesaikan pertumbuhannya dan
mengharuskan dirinya untuk berkecimpung dengan masyarakat
bersama dengan orang dewasa lainnya. Dibandingkan dengan
masa-masa sebelumnya, masa dewasa adalah waktu yang
paling lama dalam rentang hidup yang ditandai dengan pembagiannya menjadi 3 fase yaitu; masa dewasa dini, masa dewasa madya, dan masa
dewasa lanjut (usia lanjut).
Masa
dewasa biasanya dimulai sejak usia 18 tahun sampai dengan kira-kira usia
40 tahun dan biasanya ditandai dengan selesainya pertumbuhan
pubertas dan organ kelamin anak telah berkembang dan
mampu berproduksi. Pada masa ini, individu akan mengalami
perubahan fisik dan psikologis tertentu bersamaan dengan masalah-masalah
penyesuaian diri dan harapan-harapan terhadap perubahan
tersebut.
Ciri-Ciri Masa Dewasa.
Masa
dewasa adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Pada masa
ini, seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya
memerankan peran ganda seperti peran sebagai suami/isteri
dan peran dalam dunia kerja (berkarir). Masa dewasa dikatakan sebagai masa
sulit bagi individu karena pada masa ini seseorang dituntut
untuk melepaskanketergantungannya terhadap orang tua dan
berusaha untuk bias mandiri. Di bawah ini ada 10
ciri-ciri masa dewasa dini yaitu:
1). Masa Pengaturan (settle down)
Pada
masa ini seseorang akan “mencoba-coba” sebelum ia menentukan mana yang sesuai, cocok, dan memberi kepuasan permanen. Ketika ia sudah
menemukan pola hidup yang diyakini dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya, ia akan mengembangkan pola-pola
prilaku, sikap, dan nilai-nilai yang cenderung akan menjadi kekhasannya selama sisa hidupnya.
2). Masa Usia Produktif
Dinamakan
sebagai masa produktif karena pada rentang usia ini adalah masa- masa yang cocok untuk menentukan pasangan hidup, menikah, dan
berproduksi / menghasilkan anak. Pada masa ini organ
reproduksi sangat produktif dalam menghasilkan individu
baru (anak).
3). Masa Bermasalah
Masa
dewasa dini dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah. Hal ini dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran
barunya (perkawinan VS pekerjaan). Jika ia tidak bias
mengatasinya maka akan menimbulkan masalah. Ada 3 faktor yang membuat
masa dewasa ini begitu rumit yaitu;
Pertama; individu tersebut kurang
siap dalam menghadapi babak baru bagi dirinya dan
tidak bisa menyesuaikan dengan
babak/peran baru tersebut
Kedua; karena kurang persiapan maka
ia kaget dengan 2 peran/lebih yang harus
diembannya secara serempak.
Ketiga; ia tidak memperoleh bantuan
dari orang tua atau siapapun dalam menyelesaikan
masalah.
4) Masa Ketegangan Emosional
Ketika
seseorang berumur duapuluhan (sebelum 30-an), kondisi emosionalnya tidak terkendali. Ia cenderung labil, resah, dan mudah memberontak.
Pada masa ini juga emosi seseorang sangat bergelora dan
mudah tegang. Ia juga khawatir dengan status dalam
pekerjaan yang belum tinggi dan posisinya yang baru sebagai orang tua. Maka
kebanyakan akan tidak terkendali dan berakhir pada stress bahkan
bunuh diri. Namun, ketika sudah berumur 30-an, seseorang
akan cenderung stabil dan tenang dalam emosi.
5) Masa Keterasingan Sosial
Masa
dewasa dini adalah masa dimana seseorang mengalami “krisis isolas”, ia terisolasi atau terasingkan dari kelompok sosial. Kegiatan social
dibatasi karena berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga.
Hubungan dengan teman-teman sebaya juga menjadi renggang.
Keterasingan diintensifkan dengan adanya semangat bersaing dan hasrat untuk
maju dalam berkarir.
6) Masa Komitmen
Pada masa ini juga setiap individu
mulai sadar akan pentingnya sebuah komitmen.
Ia mulai membentuk pola hidup,
tanggungjawab, dan komitmen baru.
7) Masa Ketergantungan
Pada awal masa dewasa dini sampai
akhir usia 20-an, seseorang masih punya
ketergantungan pada orang tua atau
organisasi/instnasi yang mengikatnya.
8) Masa Perubahan Nilai
Nilai yang dimiliki seseorang
ketika ia berada pada masa dewasa dini berubah
karena pengalaman dan hubungan
sosialnya semakin meluas. Nilai sudah mulai
dipandang dengan kaca
mata orang dewasa. Nilai-nilai yang berubah ini dapat meningkatkan
kesadaran positif. Alasan kenapa seseorang berubah nilia-nilainya dalam kehidupan karena agar dapat diterima oleh kelompoknya yaitu dengan
cara mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati. Pada
masa ini juga seseorang akan lebih menerima/berpedoman
pada nilai konvensional dalam hal keyakinan. Egosentrisme akan berubah menjadi social ketika ia sudah menikah.
9) Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru
Ketika
seseorang sudah mencapai masa dewasa berarti ia harus lebih bertanggungjawab karena pada masa ini ia sudah mempunyai peran ganda.
(peran sebagai orang tua dan sebagai pekerja.
10) Masa Kreatif
Dinamakan sebagai masa kreatif
karena pada masa ini seseorang bebas untuk berbuat apa
yang diinginkan. Namun kreatifitas
tergantung pada minat, potensi, dan kesempatan.
Saat
telah menginjak usia dewasa terlihat adanya kematangan jiwa mereka; “Saya
hidup dan saya tahu untuk apa,” menggambarkan bahwa di usia
dewasa orang sudah memiliki tanggung jawab serta sudah menyadari makna hidup Dengan kata
lain, orang dewasa nilai-nilai yang yang dipilihnya dan
berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai yang
dipilihnya.
Masa Dewasa dibagi Menjadi Tiga
Bagian
a.Masa Dewasa Awal (masa dewasa dini/young adult)
Masa
dewasa awal adalah masa pencaharian kemantapan dan masa reproduktif yaitu suatu masa yang penuh dengan masalah dan ketegangan emosional,
priode isolasi social, priode komitmen dan masa
ketergantungan, perubahan nilai-nilai, kreativitas dan penyesuaian
diri pada pola hidup yang baru. Kisaran umurnya antara 21 tahun sampai 40
tahun.
b.Masa Dewasa madya (middle adulthood)
Masa dewasa madya ini berlangsung
dari umur empat puluh sampai enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut
pribadi dan social antara lain; masa dewasa madya merupakan masa transisi,
dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan prilaku masa dewasanya
dan memasuki suatu priode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan prilaku
yang baru. Perhatian terhadap agama lebih besar dibandingkan dengan masa
sebelumnya, dan kadang-kadang minat dan perhatiannya terhadap agama ini
dilandasi kebutuhan pribadi dan social.
c.Masa usia lanjut (masa tua/older
adult)
Usia lanjut adalah periode penutup
dalam rentang hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari umur enam puluh tahun
sampai mati, yang ditandai dengan adanya
perubahan yang bersifat fisik dan
psikologis yang semakin menurun. Adapun ciri-ciri
yang berkaitan dengan penyesuaian
pribadi dan sosialnya adalah sebagai berikut;
perubahan yang menyangkut kemampuan
motorik, peruban kekuatan fisik, perubahan
dalam fungsi psikologis, perubahan
dalam system syaraf, perubahan penampilan
Tugas Perkembangan Masa Dewasa
Tugas perkembangan masa dewasa dini
meliputi:
1. Pekerjaan
Seorang individu diharapkan sudah
mendapatkan suatu pekerjaan yang layak ketika ia berada pada masa dewasa dini
sehingga ia bisa dianggap mampu dan mempunyai peran atau posisi dalam
masyarakat.
2. Pengakuan Sosial
Masa ini adalah masa dimana
seseorang ingin mendapatkan legalitas dan pengakuan dari masyarakat/kelompok
sekitarnya. Ia menerima tanggungjawab sebagai warga Negara dan akan bergabung
dengan komunitas social yang cocok dengannya.
3. Keluarga
Pada masa ini seseorang mulai mencari
dan memilih pasangan hidup yang cocok, lalu
menikah, mempunyai anak, kemudian membina rumah tangga. Ia mempunyai peran baru
yaitu sebagai orang tua.
menikah, mempunyai anak, kemudian membina rumah tangga. Ia mempunyai peran baru
yaitu sebagai orang tua.
Perubahan Minat Pada Masa Dewasa
Seseorang
ketika ia sudah menginjak masa dewasa, seseorang akan mengalami pergeseran bahkan pengurangan bobot minat/keinginan terhadap sesuatu.
Hal ini disebabkan karena minat yang sudah ada pada
dirinya sejak masa kanak-kanak atau remaja terkadang
sudah tidak sesuai lagi dengan perannya sebagai orang dewasa selain itu juga bisa disebabkan oleh minat yang tidak lagi memberi kepuasan
seperti semula.
Masa
dewasa dini tidak selalu menghilangkan minat seseorang tetapi juga dapat
membuat bobot pada minat yang dimiliki seseorang bergeser.
Ketika usia bertambah, orang biasanya tidak memperoleh
minat baru kecuali bila ia mendapatkan kesempatan untuk
mengembangkan minat itu.
Ada 3 jenis minat yang dapat dianggap sebagai
cirri orang dewasa, antara lain:
•
Minat Pribadi; meliputi
penampilan, pakaian & perhiasan, status, symbol kedewasaan,
uang dan agama. Ketika sudah dewasa banyak terjadi perubahan penampilan yang dialami seseorang seiring dengan perubahan fisiknya.
Ia mulai bisa memanfaatkan penampilan tersebut dan
berusaha untuk memperbaiki penampilan. Hal ini
dikarenakan kesadaran bahwa penampilan yang menarik adalah potensi besar dalam meningkatkan pergaulan. Minat untuk meningkatkan
penampilan mulai berkurang menjelang umur 30-an ketika ketegangan
dalam pekerjaan dan rumah tangga terasa kuat. Walaupun
usia semakin bertambah namun minat terhadap pakaian dan
perhiasan juga ikut bertambah. Hal ini berhubungan dengan
prestise dan nilai seseorang dalam pergaulan.
•
Minat Rekreasional; Pada masa remaja
bahkan kanak-kanak, orang berekreasi
hanya sekedar ikut-ikutan atau
diajak orang lain/keluarga dan hanya berfungsi
ntuk bermain. Namun pada masa
dewasa apalagi jika sudah menjadi orang tua, orientasi dari rekreasi tersebut
adalah untuk menghilangkan kepenatan setelah lama bekerja.
•
Minat Sosial ; Seperti telah
dijelaskan di awal bahwa masa dewasa dini adalah masa keterasingan sosial
dimana seseorang (suami/isteri) akan merasa sepi karena mereka kehilangan masa
pergaulan yang menyenangkan ketika remaja. Umumnya pergaulan dan kegiatan
mereka lebih terpusat pada keluarga. Peran anggota keluarga menggantikan peran
teman. Mereka harus bisa mencari penyelesaiannya dan berupaya untuk menjalin
tali persahabatan baru dengan lingkungan barunya. Namun pada akhir tigapuluhan
atau pertengahan empatpuluhan, mereka sudah mempunyai banyak teman karean
umumnya minat social mereka sudah berkembang dan stabil. Pada masa dewasa,
minat pribadi akan semakin berkurang dan minat sosial akan semakin bertambah.
Bahaya Personal dan Sosial pada
Masa Dewasa
Seseorang terlihat belum matang
pada usia awal usia dewasa diakibatkan oleh kegagalannya dalam menguasai
beberapa atau sebagian besar dari tugas perkembangan yang penting pada masa
dewasa. Kegagalan dalam menguasai tugas perkembangan masa dewasa dini dapat
mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial seseorang. Mereka akan selalu
merasa kecewa dan tidak puas dengan apa yang dimiliki dibandingkan dengan orang
dewasa seusianya. Beberapa bahaya personal dan sosial pada masa dewasa
diantaranya;
Bahaya Fisik Masa Dewasa
Bahaya fisik yang paling penting
dan paling umum dalam masa dewasa dini adalah bentuk fisik dan penampilan yang
kurang menarik yang mempersulit penyesuaian diri pribadi dengan kehidupan
sosial.
Bahaya Sosial dan Bahaya Peran Seks
Masa Dewasa
Mendapatkan suatu kelompok sosial
tempat mengidentifikasi diri khususnya dalam mobilitas sosial dan penerimaan
peran seks tradisional merupakan hambatan kejiwaan yang harus ditanggulangi
setiap orang dalam kehidupan pribadi dan sosial
C. Masa Lanjut Usia
Secara
alamiah setiap manusia akan menjadi tua atau mngalami proses penuaan. Proses ini tidak dapat dihindari, apapun usaha yang dilakukan. Di
Indonesia usia lanjut adalah mereka yang berumur 60 tahun
atau lebih dan merupakan kelompok penduduk yang menjadi
fokus perhatian para ilmuwan, masyarakat, dan pemerintah belasan tahun terakhir ini. Jumlah usia lanjut terus meningkat baik di Indonesia
maupun di dunia dan membawa serta berbagai permasalahan
yang harus diantisipasi dan dicarikan jalan keluarnya.
Lanjut
usia merupakan suatu kehidupan yang sangat perlu untuk dipersiapkan, agar dapat menikmati hidup di masa tua dengan sebaik-baiknya dan lebih
dari itu lanjut usia memerlukan kebutuhan emosional yang
lebih besar daripada kebutuhan secara fisik. Secara
mental akan ada perubahan dalam diri seseorang yang menjadi lanjut usia.
Perubahan dalam pengertian kebutuhannya, kematangan berpikirnya,
tapi dirinya tidakmengalami ketuaan. Semangat itulah
yang perlu kita siapkan sedini mungkin, supaya sejak awal
kita tidak memiliki rasa tak berguna, rasa tidak mampu melakukan apa-apa,
karena kita lebih banyak/sibuk memikirkan bahwa dirinya tidak
berguna.
Tentunya
kita semua mempunyai harapan untuk bisa memasuki tahap akhir dari kehidupan atau masa lanjut usia dengan sebaik-baiknya. Namun
sebagaimana kita ketahui untuk mewujudkan itu segala
sesuatunya perlu dipersiapkan dengan baik. Sebenarnya
kita bisa mempersiapkan diri sendiri agar bisa memasuki usia lanjut dengan
nyaman kita harus bisa menerima keterbatasan kita.
Banyak
orang merasa takut memasuki masa lanjut usia, karena mereka sering mempunyai kesan negatif atas orang yang lanjut usia. Menurut mereka
lansia itu adalah: tidak berguna, lemah, tidak punya
semangat hidup, penyakitan, pelupa, pikun, tidak diperhatikan
oleh keluarga dan masyarakat, menjadi beban orang lain, dan sebagainya. Memang pada masa lansia orang mengalami berbagai perubahan, secara
fisik maupun mental. Tapi perubahan-perubahan ini dapat
diantisipasi sehingga tidak datang lebih dini. Proses
penuaan pada setiap orang berbeda-beda, tergantung pada sikap dan kemauan
seseorang dalam mengendalikan atau menerima proses penuaan itu.
3 macam Usia Lanjut secara
kronologis, biologis, dan psikologis. Antara lain :
A. Umurkronologis. Umur
yang dihitung dari jumlah tahun yang sudah dilewati seseorang.
Ini adalah umur yang umum kita kenal misalnya 50 tahun, 60 tahun, dan sebagainya.
B. Umurbiolog is. Umur
yang ditentukan berdasarkan kondisi tubuh. Hal ini dapat
terjadi jika seseorang menjadi tua
karena ia merasa tua.
C. Umurpsikologis. Umur yang
diukur berdasarkan sejauh mana kemampuan seseorang
merasakan dan bertindak. Hal ini bisa terjadi pada seorang yang sudah berusia 80 tahun tapi merasa lebih muda dari orang yang di bawah
umurnya.
Dari
ketiga macam umur tersebut, kita tahu bahwa proses penuaan tidak dapat dilihat atau diukur hanya dari umur kronologis. Ada beberapa negara menetapkan usia kronologis yang berbeda bagi orang lansia. Di Indonesia, seseorang
dianggap lanjut usia, ketika ia pensiun dari pekerjaannya
pada usia 55 tahun.
Namun,
di Amerika Serikat, seseorang dikategorikan sebagai lansia pada usia 77 tahun, yang didahului masa pra lansia yaitu usia 69-76 tahun. Bagi
orang Jepang kesuksesan justru dimulai pada usia 60
tahun. Dan banyak wanita Jepang yang masih bekerja pada
usia 60 tahun ke atas. Sedangkan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia)
menetapkan usia 60 tahun sebagai titik awal seseorang memasuki
masa lansia. Karena itu tidak ada tolok ukur yang jelas
kapan seseorang memasuki masa lansia.
Faktor Genetika Faktor ini
merupakan faktor bawaan (keturunan), dan setiap orang
memiliki faktor genetika yang
berbeda-beda, yaitu :
•
Penuaan dini. Orang
yang memiliki keturunan penuaan dini harus berwaspada dan
berusaha mencegah efek negatif dari
faktor genetikanya.
•
Penyakit turunan.
Orang yang mengidap penyakit turunan seperti penyakit jantung,
hipertensi, atau diabetes harus
memperhatikan dan menjaga pola makan serta
aktivitasnya.
•
Perbedaan tingkat intelegensia. Umumnya orang yang memiliki intelegensia tinggi
lebih lambat menjadi tua. Itu
karena ia aktif berpikir dan melatih kemampuan
intelektualnya sehingga
memperlambat proses penurunan fungsi otak.
•
Warna
kulit. Biasanya orang yang berkulit putih lebih mudah
terserang
osteoporosis daripada mereka yang
berkulit hitam.
epribadian. Orang yang berambisi,
bekerja keras, dan dikejar-kejar tugasnya,
lebih mudah tersinggung dan
gelisah. Ia sering cepat stres, yang mengakibatkannya
rentan penyakit.
Mental Ada 3 faktor yang mempengaruhi perubahan
mental:
o
Kepribadian: Orang yang berambisi
tinggi dan selalu dikejar- kejar waktu, akan
cenderung cepat stres, gelisah,
frustasi, dan merasa diremehkan pada masa lansianya. Sedangkan orang yang
berkepribadian tenang lebih mudah mensyukuri apa yang mereka terima dan
berpikir positif ketika memasuki masa lansia.
o
Sosial: Sikap sosialisasi yang
kurang baik dapat berdampak negatif pada
penyesuaian diri lansia. Ia akan
bersikap psikopat, depresi, dan paranoid.
o
Budaya: Budaya Barat sering
menganggap orang lansia tidak berguna dan menjadi
beban keluarga atau masyarakat
saja. Hal ini mengakibatkan orang lansia memiliki mental negatif. Sedangkan
Budaya Timur lebih menghormati orang tua, dan menganggap mereka sebagai orang
yang bijaksana dan pantas dijadikan panutan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam kehidupan pasti mengalami
perubahan fisik emosional yang mungkin tidak kita sadari secara langsung yaitu,
dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, masa usia lanjut; dengan banyak
tahapan yang mungkin pasti dilalui, dari segi jasmani maupun rohani banyak
perubahan yang mungkin tidak kita sadari betapa banyak masa- masa yang harus
kita lalui.
Masa remaja adalah suatu tahap
antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjukkan masa dari
awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 tahun
pada pria dan usia 12 tahun pada wanita. Transisi ke masa dewasa memang
bervariasi, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai
bertindak terlepas dari orang tua mereka.
Masa Dewasa biasany dimulai dari
usia 18 atau 19 tahun hingga kurang lebih 40 tahun, mungkin bisa dibilang masa
yang paling panjang dalam perjalanannya dan dimasa dewasa inipun masa yang
paling sulit.
Secara alamiah setiap manusia akan
menjadi tua atau mngalami proses penuaan. Proses ini tidak dapat dihindari,
apapun usaha yang dilakukan. Di Indonesia usia lanjut adalah mereka yang
berumur 60 tahun atau lebih dan merupakan kelompok penduduk yang menjadi fokus
perhatian para ilmuwan, masyarakat, dan pemerintah belasan tahun terakhir ini.
Jumlah usia lanjut terus meningkat baik di Indonesia maupun di dunia dan
membawa serta berbagai permasalahan yang harus diantisipasi dan dicarikan jalan
keluarnya.
DAFTAR PUSTAKA
whandi.net/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=1176.org/wiki/Remaja
xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/mengenal-masa-remaja-siswa
xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/mengenal-masa-remaja-siswa
tafany.wordpress.com/2007/12/03/masa-dewasa-dini-by-nurul-dkk/
qalbinur.wordpress.com/2008/03/27/periodisasi-perkembangan-masa-
dewasa-awal/
akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/problema-masa-remaja-2/.sabda.org/forum/bab_1_masa_lanjut_usia
.telaga.org/audio/mempersiapkan_diri_memasuki_masa_lanjut_usia
Semoga bermanfaat bagi anda yg membutuhkannya
terima kasih juah-juah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar